SampahKantong Plastik Berakhir pada Tubuh Manusia. Manusia, selain menjadi sumber masalah, juga turut menerima dampak atas masalah yang mereka timbulkan. Tidak ada yang mengira bahwa berjuta-juta ton sampah plastik yang kita, umat manusia hasilkan, pada akhirnya hanya akan kembali ke diri kita.
TRIBUNSTYLECOM - Kini membahayakan bumi, dulunya kantong plastik diciptakan untuk menyelamatkannya. Simak sejarah kantong plastik yang dibuat di Swedia.. Kamu pasti tahu kantong plastik. Di mana dipakai atau memiliki fungsi untuk membawa barang-barang. Di lain sisi sekarang gerakan mengurangi kantong plastik gencar dilakukan diseluruh dunia.
Plastikini terbuat dari bahan alami yakni cangkang arthropoda. foto: weburbanist.com. 5. Nanocellulose ialah plastik yang terbuat dari tanaman-tanaman kecil. Plastik ini bertekstur padat. Cocok dijadikan gelas atau gerabah berbahan plastik. Plastik ini juga bagus digunakan sebagai komponen elektronik. foto: weburbanist.com. 6.
KantongPlastik mudah terurai ― Biodegradable adalah kantong plastik yang mampu terurai oleh bakteri dan organisme hidup lainnya. Setiap tahun sekitar 500 miliar hingga 1 triliun kantong plastik digunakan di seluruh dunia Membedakan "biodegradable" dengan "kompos" Dalam bahasa umum, kata biodegradable berbeda artinya dengan kompos.
BerdasarkanBBC, kantong plasik pertama kali dibuat pada 1959 oleh ilmuwan asal Swedia, Sten Gustaf Thulin. Penemuannya dipatenkan pada 1965. Pada awalnya dibuat untuk menyelamatkan bumi dan membantu lingkungan. Karena dulu orang-orang menggunakan kantong kertas yang proses produksinya mengancam keberlanjutan alam.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. HomeEnvironmentKantong Kertas vs Kantong Plastik Mana yang Lebih Ramah Lingkungan? March 12, 2023 0 Comments Palemahan- Dalam beberapa tahun terakhir, isu terkait sampah plastik terus menjadi sorotan di tengah masyarakat. Sampah plastik menyebabkan masalah lingkungan yang serius terutama pada ekosistem laut. Hal ini mendorong gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik, termasuk kantong plastik. Sebuah studi yang diterbitkan PLOS ONE menunjukkan bahwa lebih dari 5 triliun kantong plastik digunakan di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Proses penguraian kantong plastik melepaskan mikroplastik yang sangat berbahaya bagi ekosistem dan dapat berdampak pada kesehatan manusia. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kantong plastik, masyarakat mulai beralih menggunakan kantong kertas karena dianggap lebih ramah lingkungan. Namun, apakah kantong kertas benar-benar lebih ramah lingkungan daripada kantong plastik? Mari kita bahasProduksi Produksi kantong kertas membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dibandingkan dengan kantong plastik. Bahan baku kertas umumnya berasal dari kayu, yang harus diolah terlebih dahulu menjadi serat kayu sebelum dibuat menjadi kertas. Proses ini membutuhkan energi dan air dengan jumlah yang lebih besar. Studi yang dilakukan oleh Northern Ireland Environment Agency menjelaskan bahwa produksi kantong kertas membutuhkan 3,4 kali lebih banyak air dibandingkan produksi kantong plastik. Hal ini dapat berdampak pada limbah produksi berupa emisi gas rumah kaca dan polusi air. Sedangkan, produksi kantong plastik lebih efisien dalam hal penggunaan sumber daya alam. Bahan baku plastik umumnya berasal dari minyak bumi. Minyak bumi digunakan sebagai bahan baku utama dalam produksi berbagai jenis plastik, seperti polietilen, polipropilen, PVC, polistiren, dan lain-lain. Selain minyak bumi, ada juga jenis plastik yang dibuat dari bahan baku nabati, seperti polilaktat PLA. PLA dibuat dari pati jagung atau tebu, dan merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan karena bahan bakunya dapat diperbaharui dan biodegradable. Namun, produksi PLA masih sangat minim yaitu hanya 2% dari total produksi plastik, selain itu PLA masih memiliki dampak lain terhadap lingkungan, seperti penggunaan pestisida dan pupuk untuk bahan baku tanaman. Dari sisi produksi, kantong kertas dan kantong plastik memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap lingkungan. Namun, perlu dicatat bahwa produksi kantong kertas membutuhkan bahan baku yang dapat diperbaharui, sedangkan produksi kantong plastik saat ini dominan menggunakan minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Dalam jangka panjang, produksi kantong kertas lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan jika bahan baku kayu diambil dari hutan produksi yang dikelola secara Jika dibandingkan dengan kantong plastik, kantong kertas umumnya lebih mudah rusak. Kantong plastik lebih awet daripada kantong kertas dalam artian bahwa kantong plastik lebih tahan terhadap kerusakan fisik, seperti sobek, bocor, dan aus, sehingga kantong plastik dapat digunakan berkali-kali. Di sisi lain, kantong kertas lebih rentan terhadap kerusakan fisik, sehingga sering digunakan sekali pakai dan berpotensi menghasilkan limbah dengan jumlah yang lebih besar. Meskipun kantong plastik dapat digunakan berkali-kali, pada penerapan nya tidak jarang kantong plastik juga hanya digunakan sekali, sehingga jumlah limbah yang dihasilkan setara dengan limbah kantong kertas, dengan dampak yang lebih besar terhadap Terhadap Lingkungan Kantong plastik memiliki daya tahan fisik yang lebih baik dibandingkan kantong kertas, hal ini juga berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan hingga dapat terurai. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Pengelolaan sampah plastik yang buruk sering kali menyebabkan sampah tersebut berakhir di laut, mencemari habitat laut dan merusak ekosistem. Plastik juga membahayakan hewan laut yang secara tidak sengaja memakannya. Mikroplastik juga menjadi ancaman tidak hanya bagi hewan laut, tetapi juga manusia sebagai salah satu konsumen puncak dalam rantai makanan. Selain ekosistem perairan, plastik juga dapat merusak tanah dan menghambat pertumbuhan vegetasi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan plastik untuk menahan air dan mempercepat proses pengeringan tanah. Sedangkan, kantong kertas membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk terurai secara alami. Namun bukan berarti kantong kertas tidak memiliki dampak terhadap lingkungan. Kantong kertas juga mengandung bahan kimia seperti klorin dan bisfenol A BPA, yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan. Klorin digunakan dalam pemutihan kertas dan dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti dioksin. Sedangkan BPA, yang digunakan dalam beberapa jenis kertas, telah dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti masalah reproduksi, gangguan hormonal, dan kanker. Pengelolaan limbah kertas yang tidak tepat seperti pembakaran limbah kertas dapat menghasilkan polutan yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan Ulang Dalam hal daur ulang, kantong plastik dapat didaur ulang menjadi produk lain. Namun, proses daur ulang plastik yang efektif dan efisien masih menjadi persoalan. Pada kenyataannya, banyak sampah plastik yang tidak didaur ulang karena membutuhkan biaya yang tinggi. Di sisi lain, kantong kertas lebih mudah didaur ulang daripada kantong plastik. Akan tetapi, proses daur ulang kertas membutuhkan air dan energi dalam jumlah besar. Selain itu, daur ulang kertas juga dapat menghasilkan limbah cair yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kantong kertas dan kantong plastik sama-sama memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Dari perspektif produksi, kantong plastik lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam, tetapi penggunaannya yang berlebihan dan pengelolaan yang tidak tepat dapat menyebabkan dampak lingkungan yang serius. Sementara itu, kantong kertas membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dalam proses produksi, tetapi lebih mudah didaur ulang dan lebih mudah terurai. Masalah utama yang perlu dibenahi adalah pola penggunaan oleh konsumen. Penggunaan kantong kertas maupun plastik dengan bijak tidak sekali pakai, dan pengelolaan limbah dalam level individu dapat membantu mengurangi masalah limbah. Selain itu, sistem pengelolaan limbah dalam skala besar menjadi kunci untuk mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan. Image Freepik Sumber Ates, S., & Yazgan, M. S. 2019. Comparative life cycle assessment of shopping bags A case study of a grocery store in Turkey. Journal of Cleaner Production, 231, R., Jambeck, J. R., & Law, K. L. 2017. Production, use, and fate of all plastics ever made. Science Advances, 37, Ireland Environment Agency. 2011. Life Cycle Assessment of Supermarket Carrier Bags A review of the bags available in 2011. Online.Reverte, R., García-Segura, S., & Moreira, M. T. 2019. Life cycle assessment of supermarket carrier bags a review of the literature. Journal of Cleaner Production, 232, A., & Očko, P. 2020. Environmental impacts of paper and plastic bags. Journal of Cleaner Production, 242, Q., Zhang, X., & Chen, Y. 2020. Life cycle assessment of plastic waste recycling A case study in China. PLOS ONE, 155, W. M., & Yang, R. 2020. Life cycle assessment of paper and plastic bags in Malaysia. Journal of Cleaner Production, 243, Y., Zhong, Y., Luo, J., & Chen, J. 2021. Analysis of the environmental impact of plastic and paper bags based on life cycle assessment. Journal of Cleaner Production, 278, 123924.
Alexthq/Getty Images/iStockphoto Ilustrasi. - Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi sampah plastik adalah dengan membawa tas belanja sendiri saat membeli sesuatu. Sebagai ganti dari kantung plastik, terdapat berbagai macam bahan kantong belanjaan alternatif yang selama ini dinilai memiliki dampak lingkungan lebih baik. Berikut adalah beberapa jenis bahan kantong belanjaan serta dampaknya masing-masing terhadap lingkungan. Kantong plastik reusable Meski berbahan dasar plastik, tapi kantong jenis ini lebih tebal dan biasanya dibuat dari material plastik daur ulang, sehingga dianggap lebih baik dibanding plastik sekali pakai. Namun, plastik ini membutuhkan material yang lebih banyak untuk produksinya, sehingga memiliki dampak lingkungan lebih besar. Meski begitu, hal ini dapat diantisipasi dengan waktu penggunaannya yang lebih lama. Selain itu, keunggulan lain dari plastik berbahan polietilena ini adalah dapat didaur ulang kembali setelah tidak digunakan lagi. Baca Juga Laporan Terbaru Tiap Minggu Kita Makan Plastik Seberat Kartu Kredit Tas berbahan polipropilena Kantong jenis ini paling umum digunakan sebagai tote bag dan ditawarkan sebagai material ramah lingkungan. Berdasarkan studi, diperkirakan bahwa kantong polipropilena membutuhkan sedikit energi untuk produksi, menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca 87 persen, dan juga menghasilkan limbah 91 persen lebih sedikit dari plastik sekali pakai. Sayangnya, kantong jenis ini sulit terurai dan didaur uang. Selain itu, kantung ini juga mudah terkontaminasi dan dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri, yang berasal dari produk hewani seperti susu atau daging. Oleh karena itu, disarankan agar kantong polipropilena ini dicuci setidaknya seminggu sekali. Kantung belanja katun Kantong katun ini berbahan dasar serat kapas, sehingga banyak diasumsikan sebagai material ramah lingkungan. Namun, nyatanya justru kantong jenis ini memiliki dampak lingkungan terbesar. Tanaman kapas membutuhkan banyak air dan nutrisi untuk tumbuh. Dalam skala besar, produksi kapas bukan hanya membutuhkan air dan lahan dalam jumlah besar, namun juga pupuk yang cukup banyak, yang dapat berpotensi mencemari sungai dan lautan. Selain itu, dibutuhkan proses yang panjang dan usaha yang besar untuk mengolah serat kapas menjadi tekstil siap guna. Kabar baiknya, kantong ini dapat digunakan berkali-kali dan memiliki usia pakai yang panjang, bahkan hingga bertahun-tahun. Kantong poliester Kantong berbahan dasar poliester memiliki durabilitas yang tinggi, sehingga tidak mudah rusak. Bahan ini juga dinilai cukup praktis, karena mudah dilipat dan dibawa ke mana saja. Poliester memiliki dampak lingkungan sedikit lebih rendah dibandingkan polipropilen. Namun, poliester dapat terurai menjadi mikroplastik saat dicuci dan dibersihkan. Bioplastik Material bioplastik diproduksi menggunakan bahan organik, seperti jagung, sehingga bersifat terbarukan dan mudah didaur ulang atau terurai ke dalam tanah. Meski demikian, bioplastik dianggap sebagai alternatif yang tidak terlalu baik, karena membutuhkan waktu yang lama serta dampak lingkungan yang cukup besar, terutama jika diproduksi dalam skala besar, sama halnya dengan kantung berbahan katun. Baca Juga Bakal Dapat Pinjaman Rp 1,4 Triliun, Mampukah Citarum Lepaskan Sebutan Sungai Terkotor? Kantung kertas Kertas memang dapat mengatasi permasalahan polusi seperti pada plastik, namun dampak lingkungannya cukup besar, seperti pada material organik lain. Diperkirakan produksi kantong kertas membutuhkan energi 3 kali lipat dari plastik sekali pakai, juga 27 kali lebih banyak air, dan menghasilkan emisi gas rumah kaca 2 kali lipat lebih banyak. Selain itu, usia penggunaannya juga singkat karena mudah rusak. Jadi, kantong jenis apa yang paling ideal disebut ramah lingkungan? Meski setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannnya masing-masing, namun secara umum kantong berbahan polipropilena dan poliester adalah kandidat terbaik, karena memiliki usia penggunaan yang panjang, mudah diproduksi tanpa dampak lingkungan besar, serta mengurangi polusi mikroplastik. Artikel ini telah tayang di dengan judul "Bioplastik Hingga Tote Bag, Tas Belanjaan Mana yang Ramah Lingkungan?". Penulis Julio Subagio. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Foto Kantong plastik. Dok Wikimedia plastik pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh ilmuwan asal Swedia, Sten Gustaf Thulin pada 1959 oleh. Awalnya, kemunculan kantong plastik bertujuan sebagai media pengganti kantong kertas yang proses produksinya dianggap mengancam keberlanjutan Sten Gustaf Thulin. Dok Wikimedia seiring dengan berjalannya waktu, kenyamanan dan kepraktisan membuat kantong plastik menjadi sampah yang menumpuk. Orang-orang sering memakai kantong plastik sekali lalu membuangnya, tidak lagi menggunakan kantong plastik berulang Perang Dunia II berkecamuk, industri plastik sintetis sedang dalam dalam titik puncak produksi karena adanya tuntutan untuk melestarikan sumber daya alam. Dengan demikian, produksi alternatif sintetis menjadi Kantong plastik yang digunakan di Jerman. Dok Wikimedia Commons. Penelitian tentang plastik terus dilakukan. Pada tahun 1941, polyethylene terephthalate PET ditemukan. PET sendiri merupakan bahan untuk membuat botol minuman bersoda saat itu karena dinilai cukup kuat menahan dua tekanan atmosfer. Hal ini juga membuktikan betapa serba gunanya bahan-bahan baru yang murah saat itu, optimisme terhadap kantong plastik dinilai berlebihan. Pasca Perang Dunia II, terjadi pergeseran persepsi tentang plastik. Kantong plastik tak lagi dipandang positif dan solutif, terutama setelah puing-puing plastik di lautan pertama kali teramati pada pada tahun 1962, Rachel Carson dalam bukunya yang berjudul Silent Spring mengungkapkan bahaya dari pestisida. Ditambah pada 1969, tumpahan minyak di lepas pantai California juga mulai mendapat Rachel Carson. Dok Wikimedia peristiwa itu meningkatkan kekhawatiran tentang polusi yang semakin kritis. Kesadaran akan isu lingkungan pun semakin menyebar dan membuat plastik dipandang negatif. Sejak tahun 1970-an hingga sekarang, plastik terumata kantong plastik menjadi limbah yang
Apakah ada diantara Anda yang tidak mengetahui kode plastik? Meskipun kebanyakan orang telah banyak menggunakan bahan plastik ini. Yang mana hampir dalam setiap kehidupan atau kegiatan banyak benda yang terbuat dari plastik. Mulai dari sebuah kemasan makanan, botol minuman, kantong kresek atau bahkan hingga untuk peralatan rumah tangga. Penggunaan plastik dalam jumlah besar bukan tanpa alasan. Dikarenakan plastik adalah sebuah bahan yang sangat ekonomis dan praktis. Namun, tak sedikit dari penggunanya yang tidak mengetahui 7 kode dan simbol kemasan plastik daur ulang. Kode plastik ini ditujukan untuk membantu mengetahui kadar bahaya suatu jenis plastik. Simak pembahasan berikut ini seputar 7 kode plastik!Apa Itu Kode Plastik?Plastik adalah salah satu molekul yang tergolong ke dalam makromolekul. Molekul satu ini berhasil terbentuk dari sebuah proses polimerisasi. Dalam proses polimerisasi ini, adalah suatu proses yang mana menggabungkan beberapa molekul. Mulai dari molekul sederhana atau monomer sehingga nantinya dapat menjadi makromolekul atau molekul besar. Dalam penggunaan plastik dari waktu ke waktu, terus mengalami sebuah peningkatan yang cepat dan signifikan. Perlu diketahui apabila material ini sangatlah susah untuk diuraikan alam ataupun dapat terurai dalam waktu yang sangat lama. Oleh sebab itu, muncullah pemilahan plastik yang mana terbagi menjadi 7 kode apa kode plastik itu? Kode plastik adalah sebuah tanda atau pembeda jenis plastik satu dengan yang lainnya. Yang mana berguna untuk membedakan dan mengetahui jenis apa yang berbahaya dan jenis apa yang cocok untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentunya, setiap kodenya memiliki kegunaan dan fungsi yang bahan ini, sangat mudah untuk terbakar. Yang mana dapat meningkatkan peluang terbakar yang besar dalam pemakaiannya. Tahukah Anda bila asap plastik mampu menimbulkan pencemaran udara yang mengandung sebuah gas beracun? Yaps, gasnya mengandung HCN Hidrogen Sianida dan CO Karbon Monoksida yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia bahkan makhluk Baku PlastikTahukah Anda bahan baku pembuatan plastik? Secara umum, plastik terbentuk dari berbagai olahan unsur. Mulai dari hidrogen, karbon, oksigen, klorin, belerang dan nitrogen. Meskipun begitu, awalnya plastik dibuat dari getah tanaman, tanduk hewan atau bahkan serangga. Seiring berkembangnya waktu, bahan pembuatnya juga berbeda yakni biji tersebut memiliki bentuk seperti butiran bening dengan berbahan dasar zat kimia, yang disebut styrene monomer. Namun, bila memproduksi plastik dengan bahan ini sedikit sulit untuk didapatkan. Dikarenakan harus impor terlebih dahulu dari luar negeri dan harganya lumayan mahal. Meskipun begitu, kini sudah ada bahan baku pembuatnya berdasarkan kode plastik yang dapat untuk didaur ulang. Hingga saat ini sudah ada 3 bahan baku yang sangat umum digunakan, antara lain 1. Minyak BumiDari bahan ini, minyak bumi yang masih mentah diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan etana dan propana. Setelah dilakukan pemurnian, kemudian zat tersebut dipecah kembali menjadi etilena dan propilena. Selanjutnya dicampur sampai menjadi zat yang hampir mirip dengan tepung. Zat tersebutlah yang disebut polimer plastik dan nantinya akan digunakan untuk pembuatan barang-barang Jagung Pada bagian jagung juga mampu digunakan sebagai bahan baku plastik. Di bagian tongkol jagung yang mengandung gula karbohidrat mampu menjadi bahan baju untuk Polylactide Polymer. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan minyak KarbondioksidaPenggunaan atau pemanfaatan karbondioksida ini muncul pada tahun 2009. Yang mana pemakaian bahan baku minyak bumi dicampurkan dengan karbondioksida. Dan nantinya mampu menghasilkan PPC atau Polypropylene Carbonat. Hal ini juga ditujukan untuk mengurangi pemanfaatan minyak bumi secara Pembuatan Jenis-Jenis PlastikDalam pembuatannya sesuai dengan kode plastik, tentunya melalui tahapan yang berbeda-beda. Meskipun begitu secara keseluruhan dalam proses pembuatannya selalu melalui 4 tahapan ini. Mulai dari injection molding, ekstrusi, thermoforming dan yang terakhir blow tahapan yang pertama, dilakukanlah sebuah injection molding. Pada proses ini plastik yang masih berbentuk palet kemudian dimasukkan ke dalam tabung dengan suhu yang sangat tinggi. Dengan begitu pallet plastik tadi akan meleleh dan selanjutnya akan dituangkan pada cetakan. Selanjutnya ekstrusi, pada proses ini hasil lelehan tersebut ditekan secara terus menerus. Hingga akhirnya lelehan palet tadi dapat melebur dan memiliki tekstur yang sangat halus. Kemudian masuk ke tahap thermoforming, palet yang berbentuk lempengan tersebut akan dipanaskan kembali. Ditunggu hingga leleh baru dimasukkan kedalam sebuah cetakannya. Dan tahapan yang terakhir adalah blow molding. Pada tahapan ini ada empat proses yang harus dilalui dalam pembuatan plastik. Palet tersebut akan dimasukkan pada tabung panas dan dilelehkan pada sekrum. Setelah itu lelehannya akan dibentuk menjadi pipa-pipa. Kemudian akan ditekan dalam cetakan agar menghasilkan bentuk yang sesuai dengan produknya. Klasifikasi Jenis-Jenis PlastikPerkembangan plastik yang semakin meningkat di pasaran, membuat banyak pihak yang melakukan pengelompokan atau penggolongan jenis plastik. Hal ini diklasifikasikan berdasar dari berbagai sudut pandang. Umumnya, terdapat tiga cara yakni kemampuannya untuk dibentuk kembali, kinerjanya dan bahkan sifatnya untuk didaur ulang. Seperti apa pembagiannya?1. Berdasarkan Kemampuannya Untuk Dibentuk KembaliPada klasifikasi yang pertama adalah sesuai dengan kemampuan plastik untuk dibentuk kembali. Umumnya terbagi menjadi 2, yakni thermoplastik dan thermosetting. Ada yang dapat untuk dibentuk kembali dan bahkan tidak bisa dibentuk kembali. a. ThermoplastikJenis plastik ini, sesuai dengan namanya mampu untuk dicairkan kembali apabila dipanaskan dengan suhu tertentu. Dengan begitu sangat memungkinkan untuk dibentuk atau didaur ulang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Biasanya, pada kode plastik yang bertuliskan PE Polietilen, PC Polikarbonat, dan PS Polistireneb. ThermosettingPada jenis ini merupakan plastik yang apabila sudah dibentuk padat maka akan sangat susah atau tidak bisa untuk dicairkan kembali. Dengan begitu jenis ini sangat tidak bisa untuk didaur ulang kembali. Contohnya pada jenis Resin Melamin, Resin Epokin dan Urea Berdasarkan KinerjanyaSelanjutnya apabila diperhatikan sesuai dengan kinerjanya, terbagi menjadi tiga bagian. Hal ini didasarkan pada ketahanan dan sifatnya. Mulai dari plastik teknik, komoditas bahkan teknik khusus. Bagaimana jenisnya dan apa contohnya?a. Plastik TeknikUntuk jenis plastik satu ini memiliki kinerja yang sangat tahan terhadap suatu suhu panas. Mampu bertahan di atas suhu 100 C. Oleh sebab itu, tidak heran apabila jenis ini banyak digunakan untuk suatu benda elektronik dan otomotif. Contohnya pada jenis PBT, PC, POM dan Plastik Komoditas Jenis plastik komoditas adalah jenis yang sangat tidak tahan terhadap panas. Pada jenis ini juga memiliki sifat bawaan yang kurang baik. Oleh sebab itu, plastik jenis ini cocok digunakan dalam jangka waktu yang sebentar. Seperti banyak digunakan untuk pembungkus makanan. Plastik komoditas ini antara lain ada PMMS, SAN, PE, PS, dan Plastik Teknik KhususPlastik teknik khusus ini sangat mampu bertahan bila berada pada suhu di atas 150 C. Tah hanya itu, terkenal dengan sifat mekaniknya yang sangat bagus. Tak heran apabila jenis ini banyak digunakan untuk bahan pembuat pesawat. Sebagai jenis contohnya ada PSF, PES, PAR, dan Berdasarkan Kemampuan Daur UlangnyaUntuk jenis plastik ini dikelompokkan berdasarkan sifatnya yang dapat didaur ulang. Pada jenis-jenis ini umumnya diberikan sebuah tanda atau kode plastik. Yang mana kode tersebut telah ditetapkan oleh American Society of Plastic Industry. Kode plastik tersebut umumnya berbentuk segitiga da berada pada tampilan luar kemasan atau produk. Mulai dari PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS bahkan Kode dan Simbol Kemasan Plastik Dilansir dari wikipedia, bahwa kode plastik telah ditetapkan oleh SPI pada tahun 1988 tepatnya di Amerika Serikat. Dalam aturan yang dikeluarkannya, terdapat 7 kode plastik atau Resin Identification Code RIC. Aturan tersebut sebelumnya menunggu persetujuan dari ISO. Barulah ditetapkan bahwa, pada setiap kemasan plastik harus dan wajib untuk mencantumkan kode. Berikut daftar pembagian mengenai 7 kode dan simbol kemasan plastik daur ulang, diantaranya 1. PET atau PETE Polyethylene TerephthalateUntuk kode pertama yaitu menunjukkan simbol daur ulang dengan angka 1. Serta dibawahnya terdapat tulisan PET atau PETE. Dengan adanya simbol ini menunjukkan bahwa jenis plastik terbuat dari Polyethylene Terephthalate. Yang mana umumnya digunakan untuk bungkus minuman atau makanan. Biasanya hanya digunakan untuk sekali pemakaian saja. Sangat tidak disarankan untuk penggunaan yang berulang-ulang kali. Dan perlu diingat, dilarang untuk mengisinya dengan air panas atau hangat. Dikarenakan lapisan polimer yang menjadi penyusunnya mampu terlepas dan dapat menyebabkan sebuah kanker. Dalam saran penggunaannya, lebih baik langsung didaur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat lainnya. Serta alangkah baiknya apabila jangan terlalu sering menggunakan plastik dengan kode HDPE High Density PolyethyleneUntuk kode plastik selanjutnya dengan nomor 2 dan bertuliskan HDPE atau PEHD. Plastik dengan kode ini bertanda bahwa terbuat dari bahan High Density Polyethylene. Plastik ini sangat sering dipakai untuk galon, botol-botolan dan bahkan plastik kemasan yang tebal. Jenis ini termasuk aman untuk sering digunakan berulang kali. Meskipun dapat digunakan berulang kali, dalam pemakaiannya Anda harus tetap memperhatikan kebersihannya. Jenis plastik ini dapat didaur ulang dengan sangat mudah dan PVC PolivinilkhloridaPada simbol angka 3 menunjukkan PVC atau V. Yang mana jenis plastik ini banyak terbuat dari Polivinilkhlorida. Jenis ini banyak digunakan pada pipa air, kabel listrik, mainan dan bahkan ubin. Untuk kode ini sering dikatakan bahwa termasuk plastik beracun. Hal tersebut dikarenakan di dalamnya mengandung banyak bahan kimia yang mana dapat larut dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, juga termasuk plastik yang sulit didaur LDPE Low Density PolyethyleneKemudian kode 4 ada simbol bertuliskan LDPE atau PE-LD. Jenis ini terbuat dari bahan yang bernama Low Density Polyethylene. Kode plastik ini tentunya sering sekali Anda jumpai, biasanya terdapat pada kantong plastik atau bungkus makanan. Sifatnya yang elastis dan memiliki daya tahan lama sehingga cocok dipakai berulang kali. Namun, alangkah baiknya dipakai sekali kemudian didaur ulang. Agar mudah untuk diuraikan oleh PP PolypropylenUntuk simbol 5 ada PP, yang mana terbuat dari bahan Polypropylene. Jenis ini banyak dipakai untuk botol sirup, sedotan, selotip dan tempat makan atau minum. Memiliki sifat yang kuat dan aman meskipun dalam keadaan atau suhu yang panas. Meskipun begitu, jenis ini sangat sulit untuk didaur ulang. Alangkah baiknya bila mengurangi PS PolystyreneSelanjutnya pada kode 6, ada simbol PS yang terbuat dari bahan Polystyrene. Terkenal dengan harganya yang sangat murah dan ringan, membuat jenis ini banyak digunakan. Sering dipakai untuk tempat makan atau minum, sendok garpu plastik dan styrofoam. Umumnya, jenis ini dapat mengeluarkan zat styrene, yang mana dapat memicu adanya sebuah kanker. Sangat berbahaya bukan?7. O OtherDan untuk kode plastik terakhir yakni nomor 7 dengan simbol O atau Other. Hal ini berarti bahwa jenis plastik yang ada dalam golongan ini tidak disebutkan pada 6 golongan di atas. Jenis ini sangat berbahaya digunakan untuk makanan atau minuman, karena telah mengandung BPA. Yang mana dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada organ tubuh. Itulah pembahasan lengkap seputar kode plastik. Yang mana dibahas secara rinci mulai dari definisi, bahan bakunya, proses pembuatan, klasifikasi dan 7 kode serta simbol kemasan plastik daur ulang. Dengan adanya plastik tentu sangat membantu kegiatan manusia. Namun, sadarkah Anda apabila pada kode plastik ini mengandung beberapa zat berbahaya yang dapat membahayakan lingkungan bahkan kesehatan tubuh.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mungkin tak banyak orang yang tahu mengenai fakta mengejutkan bahwa ketika pertama kali dibuat pada tahun 1959 oleh seorang ilmuwan Swedia, Sten Gustaf Thulin, kantong plastik justru diciptakan untuk menyelamatkan bumi. Kantong plastik diciptakan sebagai pengganti kantong kertas yang pada saat itu lazim digunakan sebagai wadah pembungkus oleh masyarakat. Kantong plastik muncul dengan harapan dapat meminimalisir dampak buruk yang timbul dari proses produksi kantong kertas, yang dianggap dapat mengancam keberlanjutan alam. Hal ini karena ketika kebutuhan akan kantong kertas terus meningkat, maka penggunaan kayu sebagai bahan baku kertas akan semakin meningkat pula. Ini berarti penebangan pohon-pohon di hutan untuk diambil kayunya akan semakin sering itu, keberadaan hutan sangatlah penting untuk keberlangsungan makhluk-makhluk yang tinggal di bumi ini. Hutan sebagai penyedia pasokan oksigen dan penyerap karbondioksida yang tinggi memiliki peran vital dalam upaya untuk menjaga keseimbangan alam. Jika penebangan pohon-pohon untuk pemenuhan kebutuhan akan kantong kertas yang kian meningkat terus dilakukan, dan hal itu tidak diimbangi dengan penanaman kembali yang seimbang, maka kerusakan alam bukanlah menjadi hal yang mustahil terjadi. Maka kantong plastik muncul sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Dilansir dari IDN Times, naskah ilmiah berjudul Are Plastic Grocery Bags Sacking the Environment yang ditulis oleh Mangal Gogte yang dipublikasikan di International Journal for Quality research mengutip hasil penelitian mengenai pemilihan kantong plastik dan kertas. The Film and Bag Federation yang berbasis di Washington mengatakan kantong plastik menggunakan sumber daya yang jauh lebih efisien. Tas belanja plastik mengonsumsi energi 40% lebih sedikit, 80%persen lebih sedikit limbah padat, menghasilkan 70% persen lebih sedikit emisi atmosfer, dan melepaskan hingga 94% persen lebih sedikit limbah yang ditularkan melalui air, dibandingkan kantong kertas. Selain itu, penggunaan kantong kertas yang hanya dapat sekali pakai berpotensi mengakibatkan pemanasan global lebih tinggi dibandingkan kantong plastik yang dapat digunakan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh kantong plastik, maka tidak salah jika kantong plastik dijadikan solusi untuk setidaknya mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan kantong kertas. Namun, apakah tujuan awal dari diciptakannya kantong plastik benar-benar terealisasikan hingga saat ini?Kantong plastik yang semula muncul sebagai penyelamat, kini justru berakhir sebagai penyebab bencana. Seperti yang dilansir dari National Geographic Indonesia, dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Science, diungkapkan bahwa bahwa ada 24-34 juta metrik ton polusi plastik yang masuk ke lingkungan laut setiap tahunnya. Itu sekitar 11% dari total sampah plastik di dunia. Peneliti mengungkapkan, keadaan mungkin akan semakin buruk dalam satu dekade mendatang. Diperkirakan jumlahnya akan meningkat hingga 53-90 juta ton pada dari laman yang sama, pada 2015, jumlah sampah plastik yang berada di saluran air dan lautan adalah 8 juta metrik ton. Jika dunia ingin mengurangi polusi plastik hingga kurang dari tingkat ini, maka dibutuhkan peran global yang luar biasa pengurangan 25-40% dalam produksi plastik di semua negara; meningkatkan jumlah pengumpulan dan pengelolaan sampah hingga setidaknya 60% di semua sektor ekonomi; dan pemulihan 40% emisi plastik tahunan melalui langkah pembersihan. Data-data di atas menunjukkan bahwa akibat buruk yang timbul dari sampah plastik bukan hanya berdampak bagi manusia saja, namun juga bagi semu makhluk hidup, salah satunya adalah bagi para biota laut. Untuk itu, diperlukan upaya, bukan hanya dari pemerintah saja, melainkan seluruh masyarakat dalam suatu negara untuk mengatasi dampak-dampak negatif yang timbul akibat penggunaan kantong plastik. Hal ini harus dilakukan agar apa yang pada awalnya diharapkan pada penciptaan kantong plastik, tidak berakhir menjadi harapan kosong tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti mengurangi penggunaan bahan plastik dengan tidak menggunakan wadah sekali pakai saat membeli makanan, membawa tas belanja sendiri, membeli barang dalam jumlah besar sekaligus untuk meminimalisir penggunaan kantong plastik, dan banyak upaya lainnya. Dengan hal-hal kecil tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak besar untuk mengembalikan keseimbangan alam, sehingga tujuan awal diciptakannya kantong plastik dapat benar-benar data 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
kantong plastik dibuat dari plastik yang memiliki kode produksi